“Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya nampak sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekali gus memberi kesan kepada tindakan. Sungguh, cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cinta mampu melembutkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat hamba menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta!” (Jalaluddin Rumi).
Alangkah indahnya Islam. Di dalamnya ada syariat yang mengatur bagaimana seharusnya manusia mengelola perasaan cintanya, sehingga menghasilkan cinta yang lebih dalam, lebih murni, dan lebih abadi.